MANFAAT, HIKMAH, URGENSI, MEMAHAMI AYAT SAINS

I.                   PENDAHULUAN
                   Setelah mengetahui betapa urgennya tafsir, maka sudah seharusnya kita juga mengetahui metode penafsiran Al-Quran yang benar, agar dalam menafsirkan Al-Quran tidak menimbulkan pemahaman-pemahaman yang menyimpang. Secara ringkas, dalam menafsirkan Al-Quran ada empat metode, yaitu sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Katsir dalam Muqadimah tafsir beliau, “Metode paling tepat dalam menafsirkan Al-Quran adalah menafsirkan Al-Quran dengan Al-Quran, karena ayat yang masih global akan dijelaskan di ayat lain.
                  Apabila kamu tidak mendapatkan penjelasannya dalam Al-Quran, maka carilah penjelasan dari As- Sunnah, karena As-Sunnah adalah penjelas Al-Quran, kemudian jika kita tidak mendapatkan penjelasan di Al-Quran dan As Sunnah, maka kita meruju’ ke perkataan para sahabat, karena mereka lebih mengetahui dan melihat langsung indikasi-indikasi yang menjelaskan Al-Quran, dan juga mereka memiliki pemahaman yang sempurna dan ilmu yang benar serta amal solih, terlebih khusus para ulama dan pembesar mereka, seperti empat khalifah dan para imam yang diikuti seperti Abdullah bin Mas’ud.
                  Dan apabila aku tidak mendapatkan penjelasan dalam Al-Quran, As Sunnah, dan dari perkataan para sahabat, maka mayoritas para ulama meruju ke perkataan para tabi’in” (Wajdi Khalid)
II.                RUMUSAN MASALAH
A.    Manfaat memahami ayat Sains
B.     Hikmah memahami ayat sains
C.     Urgensi memahami ayat sains

III.             PEMBAHASAN
A.    Manfaat memahami ayat sains
Sains dan ilmu pengetahuan adalah merupakan salah satu isi pokok kandungan kitab suci al-Qur’an. Bahkan kata ‘ilm itu sendiri disebut dalam al-Qur’an sebanyak 105 kali, tetapi dengan kata jadiannya ia disebut lebih dari 744 kali. Sains merupakan salah satu kebutuhan agama Islam, betapa tidak setiap kali umat Islam ingin melakasanakan ibadah selalu memerlukan penentuan waktu dan tempat yang tepat, umpamanya melaksanakan shalat, menentukan awal bulan Ramadhan, pelaksanaan haji semuanya punya waktu-waktu tertentu dan untuk mentukan waktu yang tepat diperlukan ilmu astronomi. Maka dalam Islam pada abad pertengahan dikenal istilah “ sains mengenai waktu-waktu tertentu”.
Banyak lagi ajaran agama yang pelaksanaannya sangat terkait erat dengan sains dan teknelogi, seperti untuk menunaikan ibadah haji, bedakwah menyebarkan agama Islam diperlukan kendraan sebagai alat transportasi. Allah telah meletakkan garis-garis besar sains dan ilmu pengetahuan dalam al-Qur’an, manusia hanya tinggal menggali, mengembangkan konsep dan teori yang sudah ada, antara lain sebagaimana terdapat dalam Q.S Ar-Rahman: 55/33. Hai jama''ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecualidengankekuatan(Q.SAr-Rahman:55/33).
Ayat di atas pada masa empat belas abad yang silam telah memberikan isyarat secara ilmiyah kepada bangsa Jin dan Manusia, bahwasanya mereka telah di persilakan oleh Allah untuk mejelajah di angkasa luar asalkan saja mereka punya kemampuan dan kekuatan (sulthan); kekuatan yang dimaksud di sisni sebagaimana di tafsirkan para ulama adalah ilmu pengetahuan atau sains dan teknelogi, dan hal ini telah terbukti di era mederen sekarang ini, dengan di temukannya alat transportasi yang mampu menmbus angksa luar bangsa-bangsa yang telah mencapai kemajuan dalam bidang sains dan teknelogi telah berulang kali melakukan pendaratan di Bulan, pelanet Mars, Juipeter dan pelanet-pelanet lainnya.
Kemajuan yang telah diperoleh oleh bangsa-bangsa yang maju (bangsa barat) dalam bidang ilmu pengetahuan, sains dan teknelogi di abad modren ini, sebenarnya merupakan kelanjutan dari tradisi ilmiah yang telah dikembangkan oleh ilmuan-ilmuan muslim pada abad pertengahan atau dengan kata lain ilmuan muslim banyak memberikan sumbangan kepada ilmua barat, hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Badri Yatim dalam bukunya Sejarah Perdaban Islam “kemajuan Barat pada mulanya bersumber dari peradaban Islam yang masuk ke Eropa melalui Spanyol[10]” dan ini di akui oleh sebagian mereka. Sains dan teknelogi baik itu yang ditemukan oleh ilmuan muslim maupun oleh ilmuan barat pada masa dulu, sekarang dan yang akan datang, itu semua sebagai bukti kebenaran informasi yang terkandung di dalam al-qur’an, karena jauh sebelum peristiwa penemuan-penemuan itu terjadi al-Qur’an telah memberikan isyarat-isyarat tentang hal itu, dan ini termasuk bagian dari kemukjizatan al-Qur’an, dimana kebenaran yang terkandung didalamnya selalu terbuka untuk dikaji, didiskusikan, diteliti, diuji dan dibuktikan secara ilmiyah oleh sipapun.[1]
Menurut Quraish syihab ayat-ayat Al-Qur’an tentang kebenaran ilmiah bertujuan untuk menunjukkan tentang ke Esaan Allah, serta mendorong manusia mengadakan observasi dan penelitian demi menguatnya iamn dan kepercayaan kepada Allah. Sains islam sendiri mendatangkan manfaat dan kemaslahatan bagi kepentingan umat islam sesuai dengan misi islam rahmatan lil’alamin. Sains islam slalu terkait dengan nilai-nilai dan norma-norma agama dan selalu merujuk kepada Al-Qur’an  dan sunah, dan menghantarkan para penemunya kepada pemahaman, keyakinan yang lebih sempurna kepada kebenaran informasi yang terkandung didalam ayat-ayat Allah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan iman kepada Allah, mengakui keagungan, kebesaran, dan kemaha kuasaan-Nya.[2]
B.   Hikmah memahami ayat sains
Adapun hikmah dalam memahami ayat-ayat sains ini adalah bersifat umum yaitu sebagai memberi isyarat awal kepada akal manusia untuk mengkaji sendiri lebih dalam. Didalam ayat-ayat yang berhubungan dengan sains perlu memperhatikan batasan-batasan yang telah disepakati oleh para ulama, sehingga setiap orang yang mengkaji ayat-ayat tersebut dapat meletakkannya pada tempatnya yang mulia tidak memindah kepada tempat baru berdasarkan pendapat-pendapat akal yang belum diketahui kebenarannya. Disini juga tidak boleh menyimpulkan dengan tergesa-gesa ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat mutlak kebenarannya dengan pendapat manusia yang belum tentu kebenarannya. Hal ini bisa membawa kekacauan dalam memahami kebenaran yang bisa berakibat kepada keraguan terhadap Allah.[3]

C.   Urgensimemahamiayatsains
Urgensi berasal dari bahasa latin "urgere" (kata kerja) yang berarti mendorong dalam bahasa inggris "urgent" (kata sifat), dalam bahasa indonesia "urgensi" (kata benda).Istilah urgensi menunjuk pada sesuatu yang mendorong kita, yang memaksa kita untuk diselesaikan. Dengan demikian mengandaikan ada suatu masalah dan harus segera ditindak lanjuti, urgensi bisa juga berarti "pentingnya".[4]
      Dengan demikian urgensi penguasaan sains dapat kita pahami sebagai berikut:
1.      Memperoleh kemudahan kemampuan manusia untuk meraih berbagai kebutuhan hidup sanagt terbatas. Tetapi manusia sebagai khalifah Allah diberikan kemampuan akal dan fikiran untuk memanfaatkannya menemukan cara-cara yang tepat dan efektif guna meraih kebutuhan hidup yang tidak mungkin dicapai melalui kemampuan fisik semata. Sebagaimana didalam firman Allah surat Al’Ala ayat 8.
2.      Mengenal dan mengagungkan Allah, untuk mencapai kebahagiaan yang hakiki, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat. Apabila manusia mampu menghayati maka sains yang dikembangkannya, bukan semata-mata karena faktor pribadi manusia itu, tetapi ada faktor lain diluar dirinyan itu, yaitu yang maha agung, yang maha kuasa, yang maha bijaksana, yaitu Allah.
3.      Meningkatkan kualitas pengabdian kepada Allah, manusia diciptakaan oleh Allah hanyalah untuk mengabdi kepada Allah. Demikian dinyatakan oleh Allah dalam firman-Nya: “dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk mengabdi kepada-Ku” (Qs. Al-Dzariyat:51-56).
4.      Mwnumbuhakan rasa syukur kepada Allah, bagi orang yang beriman sekecil apapun nikmat yang diberikan akan slalu melahirkan rasa syukur kepada Allah sebagai pemberi nikmat.
5.      Memperoleh kesenangan dan kebahagiaan hidup, kemudahan-kemudahan yang diperoleh manusia dalam memanfaatkan sains membuat manusia merasakan kesenangan dan kebahagiaan hidup serta tetap dalam koridor kehalalan dan ridho Allah. Untuk memperoleh kesenangan dan kebahagiaan hidup yang disediakan Allah manusia diberiak sarana yang serba lengkap sebagaimana yung dinyatakan Allah didalam surah Al-Baqarah ayat 29.[5]
IV.             KESIMPULAN
Dari pemaparan diatas dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu: Dengan memahami Al-Qur’an dengan abaik dan dapat mengambil pelajaran sehingga setiap umat muslim dapat mengamalkan isinya, mencegah diri dari apa yang dilarang dan mengajak manusia kepada apa yang diperintahkan atau menjalankan kehidupan berdasarkan petunjuknya.
Allah menganugrahkanal hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmahitu, iabenar-benartelahdianugrahikarunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapatmengambilpelajaran (darifirman Allah).
Didalam Al-Qur’an sendiri juga dijelaskan mengenai ayat-ayat yang membahas mengenai sains sebanyak 105. Manfaat memahami sains sendiri yaitu untuk menambah iman kita kepada Allah, karena manusia diberi akal untuk berfikir. Yang rasa ingin yahunya tersebut sangatlah tinggi, dan Al-Qur’an pun menjawabnya. Sebagai bukti akan kebesaran Allah, dan Allah menciptakan sesuatu itu bersebab dan mempunyai alasan tersendiri dan semua jawaban-jawaban itu sudah ada didalam Al-Qur’an.
V.                PENUTUP
Demikianlah makalah ini kami buat dan disampaikan, semoga bermanfaat untuk kita semua. Dan kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka kami menerima kritik dan saran yang membangun guna perbaikan pada selanjutnya. Amiiin…

DAFTAR PUSTAKA
Shihab,M. Quraish, membumikan Al-Qur’an Fungsi Dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan masyarakat, 1994, mizan, Bandung
Kamus besar Bahasa Indonesia

http;//putra-p3tir.blogspot.in/2013/05/iptek-dalam-islam_7737.html?m=1
http://serbamakalah.blogspot.in/2013/02/al-quran-sains-dan-ilmu-pengetahuan.html?m=1
http://www.mustthafaumar.org/ayat-ayat-al-quran-dalam-kajian-ilmiah-bidang-sains-dan-teknologi/



[1] http://serbamakalah.blogspot.in/2013/02/al-quran-sains-dan-ilmu-pengetahuan.html?m=1
[2] M. Quraish shihab,membumikan Al-Qur’an ,fungsi dan peran wahyu, dalam kehidupan masyarakat. Bandung. Mizan. Hal.21
[3] http://www.mustthafaumar.org/ayat-ayat-al-quran-dalam-kajian-ilmiah-bidang-sains-dan-teknologi/
[4] Kamus besar Bahasa Indonesia
[5] http;//putra-p3tir.blogspot.in/2013/05/iptek-dalam-islam_7737.html?m=1
Suka artikel ini ?

About Anonim

Admin Blog

1 comments:

Click here for comments
Terima Kasih Sudah Berkomentar
24 June 2019 at 10:13

terimakasih untuk informasinya.

Selamat Essen Katilayu dapat PERTAMAX...! Silahkan antri di pom terdekat heheheh...
Balas

Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon

Silakan berkomentar dengan sopan