I.
Pendahuluan
Salah satu keistimewaan Al-Qur’an adalah terdapat
fakta-fakta ilmiah yang bisa digali dan dibuktikan. Salah satu contohnya adalah
yang terdapat di dalam surat Al Hajj ayat 73 yang mana dalam surat tersebut
Allah menjelaskan tentang diciptakannya seekor hewan yang mana apabila manusia
bersatu tidak dapat menciptakaannya walau pun seekor lalat. Dan di dalam lalat
itu pula, terdapat beberapa keajaiban, yang dahulu sudah diungkap oleh
Rasulullah shalallahu alaihi wasalam, dan baru sekarang ini bisa dibuktikan
secara ilmiah. Oleh karena itu, dalam makalah ini pemakalah akan membawakan
sebuah dalil tentang keajaiban seekot lalat.
II.
Pembahasan
1. Tafsir
Ayat-ayat yang Berhubungan dengan Lalat
يٰۤـاَيُّهَا
النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاستَمِعُوا لَهؕ اِنَّ الَّذِينَ تَدعُونَ مِن دُونِ اللّٰهِ
لَن يَّخلُقُوا ذُبَابًا وَّلَوِ اجتَمَعُوا لَهؕ وَاِن يَّسلُبهُمُ الذُّبَابُ شَيــًٔـا
لَّا يَستَـنـقِذُوهُ مِنهُؕ ضَعُفَ
الطَّالِبُ وَالمَطلُوبُ
“Hai
manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu.
Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat
menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya Dan jika
lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya
kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah)
yang disembah.” (QS Al-Hajj: 73) [1]
Lalat adalah sejenis serangga dari keluarga (jenis) Diptera (dua sayap) yang memiliki lebih
dari 80.000 jenis spesies.
[2]
Allah menciptakan lalat sebagai serangga yang suka menghinggapi sesuatu yang
buruk, najis dan busuk, sehingga jika ada bangkai, sampah dan sesuatu yang
kotor, maka lalat akan menghinggapinya. Oleh karena itu, lalat juga dapat
menularkan virus-virus bakteri ke makanan yang dihinggapinya. Sains medoren
telah membuktikan bahwa lalat memiliki kelenjar air liur yang sangat banyak. Ketika
lalat mengambil suatu makanan, ia mengeluarkan getah khusus yang berasal dari
air liurnya, lalu dengan kecepatan tinggi yang diperkirakan mencapai
sepersekian detik, getah tersebut sudah tercampur dengan makanan, sehingga
memudahkan lalat untuk menyerapnya dengan belalainya. [3]
Oleh karena itu manusia itu, tidak bisa “mengambil kembali” apa yang telah yang
diambil lalat. “Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat
merebutnya kembali”, Informasi sedetail ini tidak pernah terunggkap
kecuali baru-baru ini.
Memang banyak mikroorganisme yang bersarang di lalat
dan mikroorganisme itu terdiri dari berbagai jenis bakteri, virus, protozoa,
dan juga cacing-cacing nematod, yang mana dapat menyebabkan berbagai jenis
penyakit kepada manusia dan hewan ternak. [4]
Seekor lalat dapat memindahkan lebih dari 30 jenis bakteri yang membawa penyakit,
sedangkan lalat tersebut membawa kurang lebih 5 juta bakteri. [5]
Seekor lalat bisa mengeluarkan lebih dari 100 telur dalam sehari, dan hal
tersebut dilakukannya setiap 10 hari. Seandainya lalat ditakdirkan berusia
beberapa tahun, bukan beberapa pekan, niscaya lalat akan memenuhi bumi dan
memusnakan kehidupan.
Lalat mempunyai alat-alat yang tidak dapat
diproduksi oleh manusia, betapapun kemajuan ilmu pengetahuan yang telah mereka
capai. Lalat memiliki tanduk perasa yang di dalamnya terdapat zat kimia yang
dapat menangkap bebauan. Ia bergerak dan mencari makanannya berdasarkan
informasi yang disediakan zat kimia tersebut. Inilah yang menjelaskan mengapa
lalat senantiasa mengerubungi bangkai, manisan, atau benda-benda lain yang
memancarkan bau di udara. Lalat mencium bebauan tersebut, lalu mendatanginya.
Lalat dapat bergerak dengan sangat cepat. Jika hari
ini ia berada di atas meja makan, besok ia sudah berada di tempat lain yang
jaraknya lebih dari 10 kilometer. Lalat berkembang biak setiap 10 hari sekali.
Proses perkembang biakannya pun mengagumkan. Hampir tak bisa dipercaya bahwa
jumlah saraf-saraf lalat kurang lebih sebanyak jumlah saraf-saraf yang dimiliki
manusia dan ia mempunyai mata dan penglihatan yang sangat tajam. Lalat juga
mempunyai indra dengan kemampuan yang tingggi. Ia juga bisa belajar dan
merasakan sakit, berat otaknya 1-6 gram.
Terdapat lebih dari 100 ribu jenis lalat.
Diantaranya lalat liar, lalat penghisap sari bunga seperti lebah, lalat yang bisa
melakukan fermentasi buah-buahan, serta lalat yang mampu terbang cepat dalam
bentuk formasi seperti burung-burung.
Seluruh umat manusia -hingga pada puncak kejayaan
pengetahuan ilmiah mereka- tetap tidak dapat menciptakan seekor lalat pun,
tetapi Allah berfirman : “Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari
mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah
yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.” (Al-Hajj: 73). [6]
Selain itu, pemilihan lalat dalam surat Al-Hajj
seolah-olah mempunyai hikmah yang sangat besat. Pada musim haji menjaga kebersihan
sangatlah penting untuk kesehatan. Kehadiran lalat yang tidak bisa dicegah
dapat menimbulkan masalah kesehatan dan menjadi sumber penyakit setiap tahunnya.
Oleh karena itu, dengan menjaga kesehatan seseorang dapat menunaikan ibadah
haji dengan baik dan sempurna. [7]
Karena lalat termasuk sumber penyakit, maka Rasulullah shalallahu alaihi
wasalam memerintahkan untuk menetralkan racun yang ada pada lalat jika jatuh ke
dalam air minuman, sebagaimana sabda beliau.
Nabi shalallahu alaihi wasalam bersabda : “Jika
ada lalat jatuh ke dalam minuman salah seorang diantara kamu, maka benamkanlah
lalat itu lalu buanglah. Sebab, pada salah satu sayapnya terdapat penyakit, dan
pada satunya lagi terdapat obat.” (HR Bukhori)
Untuk menafsirkan hadis di atas, para ilmuan telah
melakukan sejumlah penelitian. Pada tahun 1871, seorang ilmuan jerman bernama
Breved menemukan bahwa dalam perut lalat terdapat berbagai macam makanan. Pada tahun
1948, ilmuan bernam Moffat mengungkapkan bahwa pada tubuh seekor lalat terdapat
antibiotik yang dapat membunuh bakteri-bakteri positif dan negative (G+ dan G-)
serta membunuh bakteri tifoid dan TB. Ia juga mengungkapkan bahwa 1gram
antibiotik itu dapat melindungi 1 liter susu dari pencemaran bakteri-bakteri
tersebut. Penemuan ini telah dikuatkan oleh para ilmuan lain dari Inggris dan
Swiss.
Seekor lalat dapat menularkan lebih dari 30 jenis
kuman penyakit. Ia membawa sekitar 5 juta kuman ditubuhnya dan hidup diatas
kotoran. Jika didalam tubuh lalat tidak terdapat antibiotik yang melindunginya
dari kuman-kuman tersebut, niscaya ia telah musnah dan lenyap sejak dulu.
Salah satu fenomena yang mengagumkan, jika anda
menyemprotkan racun ke tempat yang dikerubunmgi lalat, dan racun itu kemudian
membunuh semua lalat kecuali satu saja diantara mereka, lalat yang selamat itu
nantinya melahirkan generasi baru yang mampu bertahan dari racun tersebut.
Apabila seekor lalat hinggap di atas minuman dan
makanan, tubuhnya miring kekiri dan melepaskan bakteri dan parasit yang
dibawanya. Apabila kita menenggelamkan seluruh tubuhnya ke dalam air, maka
lalat merasa berada dalam bahaya. Ia pun akan melepaskan material antibiotik
terhadap bakteri dan parasit yang telah dilepaskanya sehingga materi antibiotik
itu membunuh semua bakteri dan parasit yang telah masuk ke dalam minuman. Jadi,
begitulah maksud dari pernyataan bahwa pada diri lalat terdapat penyakit dan
obatnya. Namun, ini tidak berarti bahwa kita tidak boleh membiarkan makanan
dalam kondisi terbuka untuk dihinggapi lalat. Sebab, penyakit pada tubuh lalat
merupakan suatu yang pasti dan tak diragukan lagi, sedangkan obat pada tubuh
lalat hanyalah tambahan, kadang ada dan tidak.
Salah seorang ilmuan pernah melakukan beberapa percobaan
terkait lalat dengan menggunakan tabung. Ia meletakkan bejana yang berisi air
yang sudah disterilkan ke dalam tabung, lalu memasukkan lalat ke dalam tabung
dan menutupnya. Awalnya ia membiarkan lalat itu terbang semaunya hingga jatuh
dengan sendirinya ke dalam bejana di dalam tabung tersebut. Ketika lalat sudah
jatuh ke dalam bejana, ia mengambil sampel air dalam bejan dan menaruhnya di
tempat persemaian bhakteri.
Tahap berikutnya, sang ilmuan menenggelamkan tubuh
lalat ke dalam bejana di dalam tabung tadi denagan menggunakan jarum yang sudah
disterilkan. Setelah itu, ia mengambil sampel air dari bejana tersebut dan
meletakkannya ke tempat persemaian bakteri. Tahap ke tiga, sang ilmuan
menenggelamkan kembali tubuh lalat ke dalam air bejana dalam tabung. Kemudian
ia mengambil sampel air dari bejana tersebut dan menaruhnya di tempat
persemaian bakteri. Tahap terakhir, sang ilmuwan mengulangi proses yang sama
seperti pada tahap ketiga.
Pada hari ketiga, sang ilmuwan memeriksa tempat
persemaian bakteri yang digunakan untuk menyimpan empat sempel air dari
percobaan-percobaan yang telah ia lakukan. Ia pun mendapati bahwa tempat
persemaian bakteri yang digunakan untuk menyimpan sempel air pada percobaan
pertama mengandung banyak bakteri. Adapun tempat persemaian bakteri yang
digunakan untuk menampung sampel air dari percobaan kedua lebih sedikit
bakteri. Sedangkan tempat persemaian bakteri yang digunakan untuk menyimpan
sempel air dari percobaan tahap keempat hanya mengandung bakteri yang amat
sedikit.
Dari percobaan tersebut kita bisa mengambil
kesimpulan bahwa menenggelamkan tubuh lalat secara keseluruhan ke dalam air
dapat menjatuhkan zat yang mampu membinasakan bakteri. Zat ini di namakan
bacteriophage, suatu zat yang bisa membunuh bakteri dengan sempurna.
Pada pertengahan tahun 40-an, PBB menyatakan bahwa
sayap lalat mengandung obat yang dapat membunuh penyakit yang dibawanya. PBB
menyatakan hal itu ketika wabah kolera menyerang penduduk india. Pada waktu itu
sebagian besar orang memperkirakan wabah tersebut akan menimbulkan banyak
korban meninggal. Namun, badan kesehatan PBB, World Health Organization (WHO)
menemukan fakta bahwa penyakit kolera yang mewabah itu mulai berhenti dengan
sendirinya.
Para ahli akhirnya mengetahui, ternyata lalat
menularkan penyakit kolera dari toilet-toilet ke sumur-sumur tempat pengambilan
air minum. Pada asat itulah lalat menjatuhkan zat bacteriophage dari sayapnya
yang kedua ke dalam air sumur. Penduduk india kemudian meminum sumur tersebut.
Dan sejak itu pula wabah kolera yang menyerang warga india berhenti dengan
sendirinya, dari sinilah para ilmuan mengambil kesimpulab bahwa zat
bacteriophage berpindah ke tubuh warga memalui air minum. Zat itu kemudian
membentuk suatu antibody yang kuat di dalam perut mereka dan membunuh bakteri
kolera.
Seorang ilmuan bernama Dan Drell berhasil
memperbanyak bacteriophage yang dihasilkan oleh tubuh lalat. Ia menyarankan
penderita kolera untuk meminum seteguk air yang mengandung bacteriophage secara
rutin. Ia juga memasukkan bacteriophage ke dalam sumur penduduksehinga wabah
kolera bisa di atasi dalam waktu 3 hari.
Sains telah membuktikan bahwa lalat memakan bakteri
dan dapat mengeluarkan zat bacteriophage dari tubuhnya. Sebagaimana lalat juga
berperan dalam memindahkan bacteriophage dari kotoran orang yang sudah sembuh
dari penyakit kolera ke dalam minuman dan makanan orang banyak sehingga
terbentuklah antibody di dalam tubuh mereka dan wabah berhenti. Jadi, di dalam
tubuh lalat terkumpul obat dan penyakit secara bersamaan. Dengan demikian, ada
keselarasan Antara hadis nabawi dan penemuan ilmiah yang hebat ini. [8]
2. Kemukjizatan
Hadis Nabi shalallahu alaihi wasalam
Hadis nabi di atas mengandung tiga kemukjizatan
ilmiah dan medis yang baru beberapa tahun belakangan ini ditemukan oleh sains
modern. Padahal Nabi Muhammad yang Ummi telah mengabarkannya sejak 1.400 tahun
yang lalu.
Kemukjizatan
Petama: Nabi mengetahui adanya makhluk hidup berukuran
kecil, seperti: kuman, virus dan bakteri yang di bawa dan ditularkan oleh lalat
ke dalam tubuh manusia melalui makanan ataupun minuman sehingga manusia
mengalami sakit.
Kemukjizatan
Kedua: Nabi mengetahui adanya fenomena surface tension
(ketegangan permukaan) pada benda-benada cair. Artinya, permukaan benda-benada
cair mengandung partikel-partikel yang saling tari-menarik di antara sesamanya
karena adanya potensi keterkaitan. Ketika lalat terbang, pada tubuhnya
tergantung beberapa macam bakteri dan virus keluar dari air liurnya. Maka,
ketika lalat jatuh ke air, bakteri dan virus yang dibawa lalat terletak pada
posisi di antara tubuhnya dan permukaan air. Karena itulah, apabila kita mengambil
tubuh lalat dari air (dengan tanpa menenggelamkannya terlebih dahulu), bagian
tubuh lalat yang membawa bakteri dan virus tertari ke permukaan air karena
adanya surface tension di Antara partikel-partikelnya. Air pun menjadi tercemar
oleh virus dan bakteri sehingga menyebabkan sakit bagi orang yang meminumnya.
Kemukjizatan
Ketiga: Nabi mengetahui adanya reaksi tubuh yang bersifat
kebal terhadap infeksi. Reaksi ini bisa dibagi dalam dua jenis :
Pertama,
reaksi yang bersifat tidak spesifik. Reaksi ini berupa aksi yang dapat membasmi
bakteri tanpa mau mengenali jenis bakteri tersebut. Reaksi jenis ini misalnya:
-
Keluarnya air
mata yang di dalamnya terkandung enzim lisozim.
-
Keluarnya asam
hidroklorid dalam perut guna membunuh bakteri.
-
Keluarnya
zat-zat komplementer yang membantu membunuh bakter-bakteri negative.
-
Keluarnya
property dalam membrane mukosa guna membunuh bakteri.
-
Keluarnya zat
interferon dalam membrane mukosa guna membunuh virus-virus atau menghentikan
pembiakan virus di dalam sel-sel tubuh.
-
Keluarnya
sel-sel fagosit yang bisa mengenali jenis-jenis virus dan bakteri dan
memakannya.
Kedua,
rekasi spesifik, yaitu reaksi utnuk membunuh bakteri dan virus yang menyerang
tubuh setelah terlebih dahulu mengenali jenis bakteri dan virus itu. Reaksi
jenis ini bisa dibedakan menjadi dua:
1. Zat
imun terbentuk likuid. Zat imun ini mengalir di dalam darah dan
jaringan-jaringan tubuh cair dan ia menjadi zat antibody terhadap virus yang
masuk ke dalam tubuh. Zat ini ada 5 macam, yaitu:
a. Immunoglobulin
tipe A atau IgA, yang bekerja secara khusus untuk melindungi membrane mukosa.
b. Immunoglobulin
tipe G atau IgG. Zat ini membentuk sekitar 85 persen dari zat imun yang
mengalir di dalam darah. Ia membunuh virus dan bakteri dan membantu kerja
sel-sel fagosit untuk membunuh bateri-bakteri jahat. Zat inilah satu-satunya
yang membakar plasenta bayi di dalam Rahim sehingga bisa memberikan imunitas
kepada bayi selama enam bulan setelah kelahirannya. Zat ini pula yang
bertanggung jawab atas system imunitas dalam jangka panjang.
c. Immunoglobulin
tipe M atau IgM. Zat ini merupakan imun yang muncul pertama kali setelah
seseorang terkena penyakit dan ia menghilang setelah dua bulan dari serangan
penyakit. Karena itulah ia digunakan di laboratorium untuk mendeteksi bakteri
yang menyerang seorang pasien.
d. Immunoglobulin
tipe E atau IgE. Zat imun yang peka terhadap beberapa jenis penyakit bakteri.
e. Immunoglobulin
tipe D atau IgD. Zat imun yang menggiatkan kerja sel-sel limpa B.
2. Zat
imun berbentuk sel. Zat imun ini merupakan antibody yang akan membunuh
bakteri-bakteri jahat yang hidup di dalam sel-sel fagosit, sel-sel lipa B dan
sel-sel pembunuh bakteri lainnya. [9]
3. Bagaimana
Cara Lalat Berkembang Biak ?
Lalat bertelur menghasilkan embrio, kemudian dalam
waktu 23 jam embrio itu berkembang biak menjadi instar larva 1, kemudian dalam
waktu 27 jam berkembang biak lagi menjadi instar larva 2, kemudian dalam waktu
22 jam berkembang biak lagi menjadi instar larva 3, lalu selama 130 jam
berkembang biak lagi menjadi pupa, dan dalam waktu kurang lebih 143 jam, lalat
itu sudah menjadi lalat dewasa. [10]
III.
Penutup
Sebagaimana yang telah saya jelaskan di atas bahwa ternyata
sayang lalat mengandung penyakit sekaligus obat, yang mana jika lalat itu
menghinggapi makanan atau minuman, ia akan menjatuhkan bakteri dan virus yang
ia bawa, dan akan mendatangkan penyakit, sedangkan obatnya ada di sayap yang
lainnya. Ini karena ketika lalat menghinggapi kotoran ia juga membutuhkan
antibiotik agar melindungi dirinya sendiri, karena jika ia tidak memliki
antibiotik, maka ketika lalat hinggap di kotoran ia akan mati.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,
Yusuf Al-Hajj. Kemukjizatan Al-Qur’an dan
Sunnah. Yogyakarta. Sajadah Press. 2008.
Difda’,
Bassam. al-Kawn wa al-Insan Bayna al-‘Ilm
wa al-Qur’an. Damsyik. al-Yamamah li al-Tiba’ah wa al-Nashr wa al-Tawzi’.
1994.
Muhammad,
Thoriq Muiz. Hubungan Manusia, Haiwan dan
Serangga. Kuala Lumpur. Usnie Sdn Bhd. 2001.
Salleh,
Mohamed. Serangga dan Manusia. Kuala
Lumpur. Dewan Bahasa dan Pustaka. 1989.
Thayyarah,
Nadiah. Sains dalam Al-Qur’an. Jakarta.
Zaman. 2013.
Al-Qur’an
Digital.
http://wongkedungrandu.wordpress.com/2013/11/11/siklus-hidup-lalat/
Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon