Amtsalul Qur’an

I.                   PENDAHULUAN
Hakikat yang sama mengenai arti dan tujuannya, inilah yang membuat Al-Qur’an itu menjadi bentuk yang mengagumkan. Sighatnya dicetak dalam acuan yang baik menghampirkan orang kepada pemahaman-pemahamandan mengkiaskannya kepada apa yang telah diketahuinnya dengan yakin. Abu Hasan Al Mawardi salah seorang Ulama’ mengumpulkan amtsal ( tamtsil-tamtsil) yang terdapat didalam Al-Qur’an. Beliau membahas amtsal Al-Qur’an yang mengandung taybih (penyerupaan) sesuatu dengan sesuatu yang setara. Dan menyamakan dalam hokum sebanyak lebih dari empat puluh buah amtsal. Diantaraya amtsal yang disebutkan dalam Al-Qur’an adalah
وَ تِلْكَ اْلَا مْثاَ لُ نَضْرِ بُهَا لِلنّاَ سِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ
Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir. ( QS. Al-Hasyr : 21 )
Perlu kita mengetahuinya bahwa Tuhan mengungkapkan berbagai perumpamaan didalam Al-Qur’an adalah merupakan gambaran agar umat manusia lebih mudah dalam memahami segala sesuatu yang telah Dia turunkan dalam Al-Qur’an.[1]

II.                RUMUSAN MASALAH
A.    Pengertian Amtsalul Qur’an
B.     Macam-Macam Amtsalul Qur’an
C.     Faedah-Faedah Mempelajari Amtsalil Qur’an

III.             PEMBAHASAN
A.    Pengertian
Amtsal, jama’ dari matsal. Matsal , mitsl dan matsil, sama dengan syabah, syibh, dan syabih (semakna). Matsal dimaknakan dengan keadaan, kisah dan sifat yang menarik perhatian, menakjubkan, seprti firman Allah Swt :
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ
yakni kisah surga dan sifatnya yang menakjubkan yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa”. (QS. Ar- Ra’d: 35 ).[2]
Ilmu Amtsalil Qur’an ialah ilmu yang membahas perumpamaan-perumpamaan dalam Al-Qur’an, dengan menjelaskan atau mensyarahkan ayat-ayat perumpamaan yang ada di dalamnya.[3]
B.     Macam-Macam
Amtsal dalam Al-Qur’an ada 3 macam:
a.      Amtsal yang tegas (Musharrahah / Zhahirah).
Ialah yang ditegaskan dalam lafadz amtsal atau menunjuk kepada tasybih.
Di antaranya perumpamaan yang Allah Swt berikan terhadap orang-orang munafik dalam surat Al-Baqarah:
مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لَا يُبْصِرُونَ
Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah Swt hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. (QS. Al-Baqarah : 17) ”.
b.      Amtsal yang tersembunyi (Kaminah).
Yang tidak ditegaskan lafadz tamsil. Tapi dia menunjuk pada beberapa makna yang indah yang mempunyai tekanan apabila ia dipindahkan kepada yang menyerupainya. Perumpamaannya ada pada makna yang tersirat.
خير الامور الوسط
sebaik-baik urusan ialah yang seimbang
Ialah firman allah:
...لَا فَارِضٌ وَلَا بِكْرٌ عَوَانٌ بَيْنَ ذَلِكَ...
“..sapi betina yang tidak tua tidak muda, pertengahan antara itu...” (QS. Al-Baqarah: 68).
c.       Amtsal yang tersembunyi (Mursalah).
Ialah kalimat-kalimat yang disebut secara terlepas tanpa ditegaskan lafadz tasybih. Tapi dapat dipergunakan untuk tasybih seperti firman Allah Swt:
...الْآَنَ حَصْحَصَ الْحَقُّ...
...sekarang ini, jelaslah kebenaran itu...” (QS.Yusuf: 51)[4]
C.     Faedah-Faedah
            Diantara faedah amtsal ialah:
1.      Perumpamaan-perumpamaan yang terdapat didalam Al-Qur’an bentuknya dapat dengan mudah dimengerti dan ditangkap oleh khalayak. Karena mengandung arti-arti yang masuk akal, dan juga dapat  masuk ke dalam sanubari orang yang membacanya.[5]
2.      Mengumpulkan makna yang indah dalam suatu ibarat yang pendek.[6]
3.      Dapat menegetahui salah satu aspek kemu’jizatan Al-Qur’an.
4.      Dapat mentransfer amtsal kedalam pembicaraan sehari-hari bagi kepentingan da’wah islamiyah.[7]
  

IV.             KESIMPULAN
Sebagaimana yang telah diuraikan diatas bahwa Amtsalil Qur’an ialah ilmu yang membahas tentang perumpamaan-perumpamaan didalam Al-Qur’an, dengan mensyarah ayat-ayat perumpamaan yang ada didalamnya. Pada pembahasan meteri juga telah dijelaskan Amtsal terbagi menjadi 3 macam diantaranya :
a). Amtsal yang tegas (Musharrahah)
b). Amtsal yang tersembunyi (Kaminah)
c). Amtsal yang terlepas (Mursalah)
Dan diantara faedah yang dapat kita petik dari mempelajari ilmu ini adalah, kita dapat mengetahui salah satu aspek kemukjizatan Al-Qur’an,  kita dapat lebih memahami kandungan ayat Al-Qur’an yang pelik-pelik dalam Al-Qur’an dengan perantaraan amtsal.

            V.    PENUTUP
Demikianlah pembahasan makalah tentang Amtsalil Qur’an pada mata kuliah Ulumul Qur’an 2 ini. Dan tentunya masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan baik dari susunan isinya maupun dalam penyampaiannya. Maka dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan, dan semuga makalah ini dapat menambah wawasan kita. Amin..


DAFTAR PUSTAKA
Ash Shiddieqy, Muhammad, Hasbi. Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra. 2002
Hamzah, Muchotob. Studi Al-Qur’an Komprehensif. Yogyakarta: Gema Media. 2003
Quthan, Mana’ul. Pembahasan Ilmu Al-Qur’an. Jakarta: PT RINEKA CIPTA. 1995



[1] Mana’ul Quthan, Pembahasan Ilmu Al-Qur’an , Jakarta : PT RINEKA CIPTA, 1995. Hlm. 103
[2] M. Hasbi Ash Shiddieqy, Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2002. Hlm. 177
[3] Muchotob Hamzah, Studi Al-Qur’an Komprehensif, Yogyakarta: Gema Media, 2003. Hlm. 176
[4] Ibid. M. Hasbi Ash Shiddieqy. 179-181
[5] Opcit. Mana’ Quthan. 114
[6] Ibid. M. Hasbi Ash Shiddieqy. 178
[7] Opcit. Muchotob Hamzah . 177
Suka artikel ini ?

About Anonim

Admin Blog

Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon

Silakan berkomentar dengan sopan