1.
LATAR
BELAKANG
Ketika telah dijelaskan
di atas bahwa matahari adalah termasuk bintang ini sebenarnya senada dengan
firman Allah surah Al waqi’ah : 75- 76 ,
‘* Ixsù ÞOÅ¡ø%é& ÆìÏ%ºuqyJÎ/
ÏQqàf‘Z9$# ÇÐÎÈ ¼çm¯RÎ)ur
ÒO|¡s)s9 öq©9 tbqßJn=÷ès?
íOŠÏàtã
ÇÐÏÈ
‘’ Yang artinya : Maka aku bersumpah dengan masa turunnya
bagian-bagian Al-Quran. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau
kamu mengetahui.’’
Yang penjelasanya adalah
bintang sendiri adalah gumpalan gas yang bersifat membakar , menyala dan
menyinari dari dalam dirinya sendiri . cahayanya terus menyala selam jutaan
tahun tanpa padam, sebagai akibat interaksi atom atom ringan seoerti gas
hidrogen, menyatu membentuk unsur unsur
atom yang lebih berat secara gradual. [1]
Matahari terbentuk
sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu akibat peluruhan gravitasi suatu wilayah di
dalam sebuah awan molekul
besar. Sebagian besar materi berkumpul di tengah, sementara sisanya memimpih
menjadi cakram beredar yang kelak menjadi
Tata Surya. Massa pusatnya semakin panas dan padat dan akhirnya
memulai fusi termonuklir
di intinya. Diduga bahwa hampir semua bintang lain terbentuk
dengan proses serupa. Klasifikasi bintang
Matahari, berdasarkan kelas spektrumnya, adalah bintang
deret utama G (G2V) dan sering digolongkan sebagai katai kuning
karena radiasi tampaknya lebih intens dalam porsi spektrum kuning-merah. Meski warnanya
putih, dari permukaan Bumi Matahari tampak kuning dikarenakan pembauran
cahaya biru di atmosfer.[16] Menurut label kelas spektrum,G2
menandakan suhu
permukaannya sekitar 5778 K (5505 °C) dan V
menandakan bahwa Matahari, layaknya bintang-bintang lain, merupakan bintang deret utama, sehingga energinya diciptakan
oleh fusi nuklir nukleus hidrogen ke dalam helium. Di
intinya, Matahari memfusi 620 juta ton metrik hidrogen setiap detik.
Dulu, Matahari dipandang
para astronom sebagai bintang kecil dan tidak penting. Sekarang, Matahari
dianggap lebih terang daripada sekitar 85% bintang di galaksi Bima Sakti yang didominasi katai merah. Magnitudo absolut Matahari adalah +4,83.
Akan tetapi, sebagai bintang yang paling dekat dengan Bumi, Matahari adalah
benda tercerah di langit dengan magnitudo tampak −26,74.[19][20] Korona Matahari yang panas terus meluas di luar angkasa
dan menciptakan angin matahari,
yaitu arus partikel bermuatan yang bergerak hingga heliopause
sekitar 100 AU.
Gelembung di medium antarbintang
yang terbentuk oleh angin matahari, heliosfer, adalah struktur bersambung
terbesar di Tata Surya.
Matahari saat ini bergerak melalui Awan
Antarbintang Lokal (dekat Awan G)
di zona Gelembung Lokal,
tepatnya di dalam lingkaran terdalam Lengan Orion di galaksi Bima Sakti. Dari 50
sistem bintang terdekat dalam jarak 17
tahun cahaya dari Bumi (bitnang terdekat adalah katai merah bernama Proxima Centauri sekitar 4,2 tahun cahaya),
Matahari memiliki massa terbesar keempat. Matahari mengorbit pusat Bima Sati
pada jarak kurang lebih 24.000–26.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Jika dari kutub
utara galaksi, Matahari merampungkan satu orbit searah jarum jam dalam kurun
sekitar 225–250 juta tahun. Karena Bima Sakti bergerak relatif terhadap radiasi
dilihat
latar belakang gelombang mikro kosmis
(CMB) ke arah konstelasi Hydra
dengan bvkecepatan 550 km/detik, kecepatan Matahari relatif terhadap CMB
sekitar 370 km/detik ke arah Crater
atau Leo.
Jarak rata-rata Matahari dari Bumi
sekitar 149.6 juta kilometer (1 AU), meski jaraknya bervariasi seiring
pergerakan Bumi menjauhi perihelion pada
bulan Januari hingga aphelion pada bulan
Juli. Pada jarak rata-rata ini, cahaya bergerak dari
Matahari ke Bumi selama 8 menit 19 detik. Energi sinar matahari ini membantu perkembangan nyaris
semua bentuk kehidupan di Bumi melalui fotosintesis. dan mengubah iklim
dan cuaca Bumi. Dampak luar biasa Matahari terhadap Bumi sudah diamati sejak zaman prasejarah. Matahari juga dianggap
oleh sejumlah peradaban sebagai dewa. Pemahaman ilmiah yang akurat mengenai
Matahari berkembang perlahan. Pada abad ke-19, beberapa ilmuwan ternama mulai
sedikit tahu tentang komposisi fisik dan sumber tenaga Matahari. Pemahaman ini
masih terus berkembang sampai sekarang. Ada sejumlah anomali perilaku Matahari yang belum dapat
dijelaskan secara ilmiah.[2]
2. PEMBAHASAN
A.
LANDASAN AYAT DAN TERM – TERM TETNTANG
AYAT MATAHARI
1.
Surah yasin ayat 28
ߧôJ¤±9$#ur
“ÌøgrB
9hs)tGó¡ßJÏ9
$yg©9
4
y7Ï9ºsŒ
ãƒÏ‰ø)s?
Í“ƒÍ•yèø9$#
ÉOŠÎ=yèø9$#
ÇÌÑÈ
‘’
Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha
Perkasa lagi Maha mengetahui.’’
Penafsiranya: Dan Matahari beredar mengelilingi poros
peredarannya yang tetap, bahwa matahari mengelilinginya sesuai dengan aturan
astronomisnya . memang telah terbukti bahwa matahari itu ternyata melakukan
rotasi (berputar pada dirinya sendiri) pada sumbunya kira-kira 200 mil per
detik. Aturan yang ajaib ini merupakan ketentuan dari Allah Yang Maha Perkasa
dan Maha Kuasa memaksa hamba-hamba-Nya serta yang mengendalikan makhluk-makhluk-Nya
dan Maha Tahu tentang keadaan-keadaannya, yaitu Allah yang tak ada satu pun
urusan ma.[3]
Ÿw ߧôJ¤±9$# ÓÈöt7.^tƒ !$olm; br& x8Í‘ô‰è? tyJs)ø9$# Ÿwur ã@ø‹©9$# ß,Î/$y™ Í‘$pk¨]9$# 4 @@ä.ur ’Îû ;7n=sù šcqßst7ó¡o„ ÇÍÉÈ
( Tidaklah mungkin bagi matahari
mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing
beredar pada garis edarnya )
Penafsiranya : Tidak
benar dan tidak mudah bagi matahari untuk mencapai bulan dalam kecepatan
perjalanannya. Karena matahari berjalan dengan kecepatan 1 derajat sehari,
sedangkan bulan berjalan dengan kecepatan 13 derajat sehari. Juga, karena
masing-masing, mempunyai garis edar khusus yang keduanya tak mungkin
bertubrukan. Dan masing-masing, bumi, matahari, maupun bulan, beredar pada
falaknya bagaikan berenangnya ikan dalam air. Jadi, matahari bejalan pada garis
edarnya sendiri, sedangkan bumi berjalan mengelilingi matahari dalam setahun
dan berputar pada dirinya.
Para ahli falak zaman dahulu
beranggapan bahawa benada-benda langit tinggal diam saja pada falaknya, demkian
sebagaimana dapat kita lihat pada buku-buku mereka . jadi, sebuah benda langit
takkan beredar sendiiri. Akan tetapi harus ada pembawa yang membawanya, dan
pembawa itulah yang akan membawanya beredar. Namun, bagaimanakah sesuatu yang
tidak mempunyai kebebasan dan tidak punya kemampuan untuk berjalan bisa
beredar, padahal dia bahkan dipanggul oleh yang lain. Demikianlah pendapat
mereka. Akan tetapi para ulama sekarang berpendapat bahwa semua benda langit
berjalan pada garis-garis edarnya sendiri-sendiri di alam edar. Jadi. Kalau
begitu benda-bemda tersebut seolah-olah dekat dengan yang ada di laut yang
luas.
Sungguh mengagumkan, wahai pembaca
Al-Qur’an-Karim yang budiman. Kenapa Al-Qur’an itu ternyata telah menetapkan
sesuatu yang kemudian ditunjukkan kebenarannya oleh penemuan sekarang dan
pembantah pendapat-pendapat yang telah tersebut di masa turunnya Al-Qur’an di
kalngan para ahli falak dari Yunani, India maupun Cina inilah penjelasan yang pemakalah kutip dari
penjelasan tafsir Al Maraghi.[4]
Kemudian berikut ini adalah penjelasan dari tafsir
Al Misbah, Dalam tafsir al-Mishbah
menjelaskan kandungan ayat 38 menyatakan : Dan bukti sekaligus agar kamu mengetahui
bagaimana Allah menjadikan bagian bumi diliputi kegelapan adalah bahwa maatahari terus-menerus beredar pada garis edarnya secara amat teratur
sejak penciptaannya hingga kini.
Akibat peredarannya itulah maka terjadi malam dan siang serta gelap dan terang.
Itulah pengaturan Tuhan Yang
Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui. Sekelumit
dari kuasa dan qadrat Allah itu dapat kita ketahui jika kita membayangkan
besarnya matahariyang mencapai satu juta kali lipat besarnya bumi, dan bahwa
dia bergerak di angkasa raya yang begitu luas, dan dalam keadaan yang sangat
teliti dan teratur.
Kata ( تجري ) tajri
pada mulanya digunakan menunjuk
perjalanan cepat sesuatu yang memilki kaki (berlari). Lalu, kata ini
digunakan juga untuk menggambarkan perindahan satu benda dari satu tempat ke
tempat lain, perpindahan yang dinilai cepat dibandingkan dengan perpindahan
benda lain yang serupa. Ia juga digunakan
untuk menunjuk perjalanan sangat jauh
yang ditempuh dalam waktu yang relatif singkat.
Kata ‘’ mustaqarr ’’ terambil dari
kata ‘’ qarar,I’’ yakni kemantapan/perhentian. Patron kata yang digunakan ayat ini dapat berarti
tempat atau waktu. Dengan demikian, kata ini dapat mengandung beberapa makna.
Ia dapat berarti matahari bergerak (beredar) menuju[5]
Di
penjelasan lain firman Allah SWT, “Dan matahari berjalan ditempat peredarannya.”
Bisa juga perkiraan maknanya, “Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar
)bagi mereka adalahmatahari. Bisa juga marfu’ (berharakat dhammah)
dengan menyamarakan fi’il yang
ditafsirkan oleh yang kedua. Bisa juga ia marfu’ karena mubtada’.
Berada pada posisi ‘’ khabar, atau jar.’’
Dinyatakan
dalam Shahih Muslim dari Abu Dzar , dia berkata, “Dan matahari
berjalan di tempat peredarannya.” Beliau bersabda, “Tempat peredarannya
adalah di bawah Arsy.”[6]
Diriwayatkan juga dari Abu Dzar,
bahwa Nabi SAW bersabda pada suatu hari, “Tahukah kalian kemana matahari itu
pergi?” Mereka menjawab, “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui?” Rasulullah
SAW bersabda, “Sesungguhnya matahari ini pergi hingga berakhir di tempat
peredarannya di bawah Arsy, lalu ia tunduk sujud. Ia masih terus begitu hingga
dikatakan kepadanya, naiklah dan kembalilah ketempat kamu datang. Maka matahari
itu pun pergi dan keluar di waktu pagi dari tempat terbitnya, kemudian ia
berjalan hingga tempat peredarannya dan itu terletak di bawah Arsy. Kemudian
dikatakan kepadanya, ‘Naiklah dan terbitlah dari barat’, maka ia pun terbit
dari barat.”[7]
2. Surah Fushilat ( 37 )
ô`ÏBur ÏmÏG»tƒ#uä ã@øŠ©9$# â‘$yg¨Y9$#ur ߧôJ¤±9$#ur ãyJs)ø9$#ur 4 Ÿw (#r߉àfó¡n@ ħôJ¤±=Ï9 Ÿwur ÌyJs)ù=Ï9 (#r߉ßÚó™$#ur ¬! “Ï%©!$# Æßgs)n=yz bÎ) öNçFZà2 çn$ƒÎ) šcr߉ç7÷ès? ÇÌÐÈ
( dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya
ialah malam, siang, matahari dan bulan. janganlah sembah matahari maupun bulan,
tapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika ialah yang kamu hendak sembah )
Penafsiranya
: Malam dan siang membawa tanda di antaranya adalah ukuran dan usia alam
semesta berhingga, baik dalam ukuran ruang maupun waktu , bukan tak terhingga. [8]
ketidakakberhinggaan dalam waktu berarrti keabadian. Dan jagat raya yang abadi adalah jagat raya tanpa
proses penciptaan yang berimplikasi pada penyangkalan keberadaan tuhan. Suatu
konsep yang menyimpang dari pandangan fundamental islam bahwa allah merupakan
pencipta dan pengatur jagat raya dan isinya.
3.
Surah Al Syams Ayat 1
ħ÷K¤±9$#ur $yg8ptéÏur ÇÊÈ
( demi matahari dan cahayanya di pagi hari
)
Penafsiranya : Firman-Nya, وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا “Demi
matahari dan cahayanya di pagi hari,” merupakan sumpah yang dipersumpahkan
Tuhan kita SWT dengan menyebut matahari dan cahayanya pada agi hari. Maknanya
adalah, demi matahari dan siang hari. Allah mengatakan add-dhuhaa, yaitu
seluruh siang hari. Riwayat yang sesuai dengan ini adalah.
Bisyr menceritakan
kepada kami, ia berkata: Yazid menceritakan keada kami, ia berkata: Sa’id
menceritakan kepada kami dari Qatadah, tentang firman-Nya, وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا ,
ia berkata, “Ini adalah siang hari.”
Ada yang
mengatakan bahwa maknanya adalah cahayanya. Riwayat yang sesuai dengan ini
adalah:
Muhammad
bin Amr menceritakan kepadaku, ia berkata: Abu Ashim menceritakan kepada kami,
ia berkata: Isa menceritakan kepada kami, Al-Harits menceritakan kepadaku, ia
berkata: Al- hasan menceritakan kepada kami, ia berkata: Warqa menceritakan
kepada kami, semuanya dari Ibnu Abi Najih, dari Mujahid, tentang firman Allah, وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا , ia berkata, “(maksudnya adalah)
cahayanya.”[9]
4.
Surah Al
Dhuha Ayat 1
4ÓyÕ‘Ò9$#ur ÇÊÈ
( demi waktu matahari sepenggalahan naik )
Penafsiranya
: Ada apa dengan matahari dan cahayanya pada waktu pagi atau saat matahari naik
setinnggi penggalah ? untuk mnjawab hal ini orang cukup melakukan upaya
sederhana yaitu keluar rumah pagi hari menuju tempat yang tak terhalang ketika
mengarahkan pandangan ketimur. Karena setiap pagi matahari tampak dengan bentuk
bulat, tidak pernah berbentuk garis lurus
atau lengkung ke atas, berarti matahari berbntuk bundar seperti bola ,
bukan seperti lembaran kain lingkarann yang tipis, sebabnya bola akan slalu
tampak bundardi lihat dari arah manaapun.
Adapun kain tipis berbentuk lingkaran akan tampak seperti lingkaran jika
dilihat dari depan dan berbentuk garis jika dilihat dari sampig. Barangkali inilah salah satu dari rahasia
yang dapat diperoleh dari penampakan matahari pada waktu pagi, matahari bundar.[10]
5.
Surah
Al Takwir Ayat 1
#sŒÎ) ߧ÷K¤±9$# ôNu‘Èhqä. ÇÊÈ
( apabila matahari digulung )
Penafsiranya: seperti inikah gambaran matahari yang digulung
. matahari sperti berputar mengelilingi porosnya dan pusat matahari bergerak ke
arah tertentu dan lintasan tertentu . ataukah ada pemahaman lain tentang
matahari digulung. Selama masih ada pemahaman lain yang belum masuk akal kita
terima matahari berotasi sekaligus bertranslasi sebagai hipotesis yang kita
intepretasi informasi dari ‘’ matahari digulung’’ masalahnya sekarang adalah
menguji kebenaran hipotesis matahari berotasi dan bertranslasi.[11]
Di dalam
penfasiran lain juga dijelaskan, Takwil firman Allah: إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ (1) وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ (2)
وَإِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْ (3) وَإِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْ (4) (Apabila matahari digulung, dan apabila
bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gungu dihancurkan, dan apabila
unta-unta yang bunting ditinggalkan [tidak dipedulikan])
Para
ahli tafsir berbeda pendapat mengenai penakwilan firman-Nya, إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ “Apabila matahari digulung,”
Sebagian
mengatakan bahwa maknanya adalah, apabila matahari telah sirna sinarnya. Mereka
yang berpendapat demikian menyebutkan riwayat-riwayat berikut ini;
Muhammad bin Sa’ad meceritakan
kepadaku, ia berkata; Ayahku menceritakan kepadaku, ia berkata: Pamanku
menceritakan kepadaku, ia berkata: Ayahku menceritakan kepadaku dari Ayahnya,
dari Ibnu Abbas, tentang firman-Nya, إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ “Apabila
matahari digulung,” ia berkata, “Maksudnya adalah menghilang.
Muhammad bin Imarah menceritakan
kepadaku, Ubaidullah bin Musa menceritakan kepadaku, ia berkata: Israil
mengabarkan keada kami dari Abu Yahya, dari Mujahid, tentang firman-Nya, إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ “Apabila
matahari digulung,” ia berkata, “Maksudnya adalah lenyap dan menghilang.
Ibnu
Basysyar dan Ibnu Al-Mutsanna menceritakan kepada kami, keduanya berkata;
muhammad bin Ja’far menceritakan kepada kami, ia berkata; Syu’bah menceritakan
kepada kami dari Qatadah, tentang ayat, إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ
“Apabila matahari digulung,” ia berkata, “Maksudnya adalah sinarnya menghilang.
Bisyr
menceritakan kepada kami, ia berkata: Yazid menceritakan kepada kami, ia
berkata; Sa’id menceritakan kepada kami dari Qatadah, tentang firman-Nya إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ “Apabila
matahari digulung,” ia berkata, “Sinarnya lenyap sehingga tidak lagi
bersinar.
Ibnu
Humaid menceritakan kepadaku, ia berkata: Mahran menceritakan kepada kami dari
Sufyan, dari Ayahnya, dari Abu Ya’la, dari Ar-Rabi bin Khutsaim, riwayat yang
sama.
Menurut
kami pendapat yang benar mengenai ini adalah, dikatakan كُوِّرَتْ
sebagaimana dikatakan oleh Allah SWT. pengertian at-takwiir dalam
perkataan orang Arab adalah penghimpunan bagian sesuatu kepada sesuatu, seperti
takwiir al-‘imaamah, yakni melilitkan serban di kepala. Juga seperti takwiir
al-kaarah, yaitu menghimpunkan bagian pakaian dengan bagian lainnya serta
menggulungnya.
Demikian
juga firman-Nya, إِذَا
الشَّمْسُ كُوِّرَتْ “Apabila
matahari digulung,” maknanya adalah, menghimpun bagiannya kepada bagian
lainnya, kemudian menggulungnya lalu melemparkannya. Bila itu dilakukan
terhadap matahari, maka lenyaplah sinarnya. [12]
B.
PENGERTIAN GERHANA MATAHARI
DAN JENISNYA
Pengertian Gerhana Matahari
terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi
dan Matahari sehingga menutup sebagian atau
seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu
melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata
jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai
jarak rata-rata 149.680.000 kilometer. Ketika gerhana Matahari sedang
berlangsung, umat Islam yang melihat atau mengetahui gerhana
tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana (salat
khusuf)
Gerhana Matahari dapat dibagi
menjadi empat jenis yaitu:
·
Gerhana total terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya
oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari
piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri
berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
·
Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup
sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari
piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
·
Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebaan
ta'gian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan
Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada
di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh
piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan
Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang
bercahaya.
·
Gerhana hibrida bergeser antara gerhana total dan cincin. Pada titik tertentu di permukaan
bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain
muncul sebagai gerhana cincin. Gerhana hibrida relatif jarang.
( gerhana ibrida )
( gerhana total )
C. EFEK NEGATIF MENGAMATI DI SAAT TERJADI GERHANA MATAHARI
Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari
Matahari) walaupun hanya dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan
permanen retina mata
karena radiasi tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat
mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana Matahari membutuhkan pelindung mata
khusus atau dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata sunglasses
tidak aman untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata.
Karena cepatnya peredaran Bumi mengitari matahari, gerhana matahari tak mungkin
berlangsung lebih dari 7 menit dan 58 detik jadi jika ingin melihatnya lakukan
sesegera mungkin.[13]
D. PERGERAKAN
MATAHARI
Ilustrasi rotasi Matahari. Terdapat perubahan
posisi bintik Matahari selama terjadi pergerakan
Matahari mempunyai dua macam pergerakan, yaitu
sebagai berikut :
·
Matahari berotasi pada sumbunya dengan selama
sekitar 27 hari untuk mencapai satu kali putaran. Gerakan rotasi ini pertama kali diketahui
melalui pengamatan terhadap perubahan posisi bintik Matahari. Sumbu rotasi
Matahari miring sejauh 7,25° dari sumbu orbit Bumi sehingga kutub utara
Matahari akan lebih terlihat di bulan September sementara kutub selatan
Matahari lebih terlihat di bulan Maret. Matahari bukanlah bola
padat, melainkan bola gas, sehingga Matahari tidak berotasi dengan kecepatan
yang seragam. Ahli astronomi
mengemukakan bahwa rotasi bagian interior Matahari tidak sama dengan bagian
permukaannya. Bagian inti dan zona radiatif berotasi bersamaan, sedangkan zona
konvektif dan fotosfer juga berotasi bersama namun dengan kecepatan yang
berbeda. Bagian ekuatorial (tengah) memakan waktu rotasi sekitar 24 hari
sedangkan bagian kutubnya berotasi selama sekitar 31 hari. Sumber perbedaan
waktu rotasi Matahari tersebut masih diteliti.
·
Matahari dan keseluruhan isi
tata surya bergerak di orbitnya mengelilingi galaksi Bimasakti.
Matahari terletak sejauh 28.000 tahun cahaya dari
pusat galaksi Bimasakti. Kecepatan rata-rata pergerakan ini adalah
828.000 km/jam sehingga diperkirakan akan membutuhkan waktu 230 juta tahun
untuk mencapai satu putaran sempurna mengelilingi galaksi.
E
JARAK
MATAHARI DENGAN BINTANG TERDEKAT
Sistem bintang yang terdekat dengan
Matahari adalah Alpha Centauri.
Bintang yang dalam kompleks tersebut yang memilkiki posisi terdekat dengan
Matahari adalah Proxima Centauri,
sebuah bintang berwarna merah redup yang terdapat
dalam rasi bintang Centaurus. Jarak Matahari ke Proxima Centauri adalah
sejauh 4,3 tahun cahaya (39.900 juta km atau 270 ribu unit astronomi), kurang
lebih 270 ribu kali jarak matahai ke Bumi. Para ahli astronomi mengetahui bahwa
benda-benda angkasa senantiasa bergerak dalam orbit masing-masing. Oleh
karena itu, perhitungan jarak dilakukan berdasarkan pada perubahan posisi suatu
bintang dalam kurun waktu tertentu dengan berpatokan pada posisinya terhadap bintang-bintang
sekitar. Metode pengukuran ini disebut parallaks
(parallax).
F. CIRI KHAS MATAHARI
Berikut ini adalah beberapa
ciri khas yang dimiliki oleh Matahari:
Prominensa (lidah api Matahari)
Erupsi
prominensa yang terjadi pada 30 Maret 2010
Prominensa adalah salah satu ciri
khas Matahari, berupa bagian Matahari menyerupai lidah api yang sangat besar
dan terang yang mencuat keluar dari bagian permukaan serta seringkali berbentuk
loop (putaran). Prominensa disebut juga sebagai filamen Matahari karena
meskipun julurannya sangat terang bila dilihat di angkasa yang gelap, namun
tidak lebih terang dari keseluruhan Matahari itu sendiri. Prominensa hanya
dapat dilihat dari Bumi dengan bantuan teleskop dan filter. Prominensa terbesar
yang pernah ditangkap oleh SOHO (Solar and Heliospheric Observatory) diestimasi
berukuran panjang 350 ribu km.
Sama seperti korona, prominensa
terbentuk dari plasma namun memiliki suhu yang lebih
dingin. Prominensa berisi materi dengan massa mencapai 100 miliar kg. Prominensa
terjadi di lapisan fotosfer Matahari dan bergerak keluar menuju korona
Matahari. Plasma prominensa bergerak di sepanjang medan magnet Matahari. Erupsi dapat terjadi ketika struktur prominesa menjadi
tidak stabil sehingga akan pecah dan mengeluarkan plasmanya. Ketika
terjadi erupsi, material yang dikeluarkan menjadi bagian dari struktur magnetik
yang sangat besar disebut semburan massa korona (coronnal mass ejection/
CME). Pergerakan semburan korona tersebut terjadi pada kecepatan yang sangat
tinggi, yaitu antara 20 ribu m/s hingga 3,2 juta km/s. Pergerakan tersebut juga
menyebabkan peningkatan suhu hingga puluhan juta derajat dalam waktu singkat.
Bila erupsi semburan massa korona mengarah ke Bumi, akan terjadi interaksi
dengan medan magnet Bumi dan mengakibatkan terjadinya badai
geomagnetik yang berpotensi mengganggu jaringan komunikasi dan listrik. Suatu prominensa yang stabil dapat
bertahan di korona hingga berbulan-bulan lamanya dan ukurannya terus membesar
setiap hari. Para ahli masih terus meneliti bagaimana dan mengapa prominensa
dapat terjadi.
F. BINTIK
BINTIK MATAHARI
Bintik Matahari terlihat seperti
noda kehitaman di permukaan Matahari
Bintik Matahari adalaah
granula-granula cembung kecil yang ditemukan di bagian fotosfer Matahari dengan
jumlah yang tak terhitung. Bintik Matahari tercipta saat garis medan magnet
Matahari menembus bagian fotosfer. Ukuran bintik Matahari dapat lebih besar
daripada Bumi. Bintik Matahari memiliki daerah yang gelap bernama umbra,
yang dikelilingi oleh daerah yang lebih terang disebut penumbra. Warna bintik Matahari terlihat
lebih gelap karena suhunya yang jauh lebih rendah dari fotosfer. Suhu di daerah
umbra adalah sekitar 2.200 °C sedangkan di daerah penumbra adalah
3.500 °C. Oleh karena emisi cahaya juga dipengaruhi oleh suhu maka bagian
bintik Matahari umbra hanya mengemisikan 1/6 kali cahaya bila dibandingkan
permukaan Matahari pada ukuran yang sama.
G.
ANGIN MATAHARI
Angin Matahari terbentuk aliran
konstan dari partikel-partikel yang dikeluarkan oleh bagian atas atomosfer
Matahari, yang bergerak ke seluruh tata surya. Partikel-partikel tersebut
memiliki energi yang tinggi, namun proses pergerakannya keluar medan gravitasi
Matahari pada kecepatan yang begitu tinggi belum dimengerti secara sempurna.
Kecepatan angin surya terbagi dua, yaitu angin cepat yang mencapai
400 km/s dan angin cepat yang mencapai lebih dari 500 km/s. Kecepatan
ini juga bertambah secara eksponensial seiring jaraknya dari Matahari. Angin
Matahari yang umum terjadi memiliki kecepatan 750 km/s dan berasal dari
lubang korona di atmosfer Matahari.
Beberapa bukti adanya angin surya
yang dapat dirasakan atau dilihat dari Bumi adalah badai geomagnetik berenergi
tinggi yang merusak satelit dan sistem listrik, aurora di Kutub Utara atau Kutub Selatan, dan partikel menyerupai ekor
panjang pada komet yang selalu menjauhi Matahari akibat hembusan angin surya.
Angin Matahari dapat membahayakan kehidupan di Bumi bila tidak terdapat medan
magnet Bumi yang melindungi dari radiasi. Pada kenyataannya, ukuran dan bentuk
medan magnet Bumi juga ditentukan oleh kekuatan dan kecepatan angin surya yang
melintas
H. BADAI
MATAHARI
Badai Matahari terjadi ketika ada
pelepasan seketika energi magnetik yang terbentuk di atmosfer Matahari. Plasma
Matahari yang meningkat suhunya hingga jutaan Kelvin beserta partikel-partikel
lainnya berakselerasi mendekati kecepatan cahaya.[ Total energi yang
dilepaskan setara dengan jutaan bom hidrogen berukuran 100 megaton.[
Jumlah dan kekuatan badai Matahari bervariasi. Ketika Matahari aktif dan
memiliki banyak bintik, badai Matahari lebih sering terjadi. Badai Matahari
seringkali terjadi bersamaan dengan luapan massa korona. Badai Matahari
memberikan risiko radiasi yang sangat besar terhadap satelit, pesawat ulang
alik, astronot, dan terutama sistem telekomunikasi Bumi. Badai Matahari yang
pertama kali tercatat dalam pustaka astronomi adalah pada tanggal 1 September
1859. Dua peneliti, Richard C. Carrington dan Richard Hodgson yang sedang
mengobservasi bintik Matahari melalui teleskop di tempat terpisah, mengamati
badai Matahari yang terlihat sebagai cahaya putih besar di sekeliling Matahari.
Kejadian ini disebut Carrington Event dan menyebabkan lumpuhnya jaringan
telegraf transatlantik antara Amerika dan Eropa.[14]
3.
PENUTUP
Demikian
makalah yang bisa pemakalah paparakan, pemakalah menyakini masih banyak
kekurangan dalam makalah tersebut, dengan demikian kritik dan saran teman teman
sangat membantu untuk perbaikan makalah saya selanjutnya. Trimakasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Purwanto. Agus, Ayat Ayat Semesta,
Bandung : PT Mizan Pustaka, 2008.
Musthafa Al-Babi Al-Halabi,terjemahan tafsir
al-Maragi, juz 23, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1987.
Dari Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas.
Shihab. Quraish,Tafsir Al-Mishbah; pesan
kesan dan keserasian al-Qur’an, Juz 11, Jakarta: Lentera Hati, 2002 .
Al
Qurthuby. Imam, Al jami’ lil Aal
Qur’an, Pustaka Azam, 2009.
HR.
Muslim dalam pembahasan tentang Iman, bab: Penjelasan Waktu Yang tidak Diterima
Keimanan saat itu (1/139).
Muhammad
bin Jarir ath Thabari. Abu Ja’far, Jami’ Al Bayan Ayi Al Qur’an Ta’wil, Jakarta, Pustaka Azam,
2009.
Thayyarah. Nadiah, Buku
Pintar Sains Dalam Al Qur’an, Jakarta: Dar Al Yamama, 2013.
[2] Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[3] Musthafa
Al-Babi Al-Halabi,terjemahan tafsir al-Maragi, juz 23, Semarang: PT.
Karya Toha Putra, 1987,hlm.12
[4] Musthafa
Al-Babi Al-Halabi,terjemahan tafsir al-Maragi, juz 23, Semarang: PT.
Karya Toha Putra, 1987, hlm. 13-14
[5] M. Quraish Shihab,Tafsir Al-Mishbah; pesan
kesan dan keserasian al-Qur’an, Juz 11, Jakarta: Lentera Hati, 2002
hlm. 151
[6]HR. Muslim
dalam pembahasan tentang Iman, bab: Penjelasan Waktu Yang tidak Diterima
Keimanan saat itu (1/139)
[9] Abu Ja’far
Muhammad bin Jarir ath Thabari, Jami’ Al Bayan Ayi Al Qur’an Ta’wil, Jakarta, Pustaka Azam,
2009, Hal. 658
[12] Abu Ja’far
Muhammad bin Jarir ath Thabari, Jami’ Al Bayan Ayi Al Qur’an Ta’wil, Jakarta, Pustaka Azam,
2009, Hal. 200
[13]
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[14] Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon